Sabtu, 05 September 2009

State Company of Electricity is The New Age of Criminalist Who's Blackmailing Unrich People.

Hari ini tanggal 28 pada chandra agustus 2008, dan tepat pada hari ini pula bulan ramadhan sudah masuk ke hari yang ke 7, ini bulan suci, ini bulan rahmah, dan ini bulan penuh pengampunan, itu apa yang sudah dijamin oleh Allah SWT. Tapi Tidak dengan para petugas - petugas dari perusahaan yang berlabelkan "Badan Usaha Milik Negara", Sumpah hari ini, siang ini disaat saya sedang menjalani ibadah shaum saya, amarah mengalahkan ibadah saya.

Siang ini sehabis menjalankan shalat jum'at, saya asyik bersantai dikamar sambil menikmati program televisi, dan tidak lama listrik tiba - tiba padam, saya berkata dalam hati, "aneh ko siang - siang gini listrik mati?!",
lalu saya beranjak ke teras untuk mengecek meteran listrik apa benar mati, dan ternyata saya menemukan ada beberapa segelintir orang yang memakai uniform dengan lambang PETIR di punggungnya, mereka sedang memasang sesuatu di meteran listrik dirumah saya,
saya bertanya, "ada apa pak?!kenapa listriknya mati?!",
"anda belum bayar listrik bulan sekarang dan kami memutus listrik anda sampai anda membayarnya siang hari ini juga !", dengan mimik sok kuasa yang terpampang di wajahnya.
"emangnya udah telat berapa bulan pak?!",
"udah telat SATU BULAN !!!",
"satu bulan....?!biasanya ga langsung diputus kayak gini pak !", intonasi saya agak berubah,
"sekarang memang harus seperti ini mas !!!", dengan muka yang tak menengok saya barang sedikit pun,
"ah tai anjing...bilang aja pengen ada uang suapnya lah setan !!!", saya berbicara ke diri saya sendiri.
dan melenggang pergilah para petugas - petugas perusahaan negara yang "berbudi pekerti baik, sopan, ramah, dan bijaksana" itu,
"demi Tuhan sekarang ini sedang bulan puasa, apa jadinya ketika bedug ditabuh jam 6 sore,
pada waktu keluarga saya berbuka puasa keadaan rumah gelap gulita ?!", saya bertanya dalam hati.

Kejadiaan semena - mena seperti ini pun pernah saya alami sebelumnya, dikarenakan ibu saya di judge melanggar apalah yang mereka sebut "pencurian listrik", ibu saya diwajibkan membayar denda sekitar 4,5 juta rupiah, kaget donk ibu saya, saya tahu nilai nominal segitu cukup berat untuk ibu saya apalagi ditambah embel - embel deadline 3 hari, dasar tai anjing perusahaan superior, dan satu - satunya di negara ini yang membisniskan listrik.
Lalu saya bertanya pada ibu saya ketika itu, asal muasalnya gimana sih kok bisa dituduh nyuri listrik ?!
ibu saya menjelaskan sekitar 2 bulan yang lalu, ada petugas dari perusahaan listrik yang sama menawarkan jasa penghematan listrik, hanya dengan membayar beberapa puluh ribu saja gembar - gembornya, disulap listrik dirumah ini yang dayanya 900 watt, akan menjadi seperti daya 1300 watt.
Ibu saya setuju - setuju saja, karena alasan ibu saya petugas itu adalah petugas resmi dari perusahaan listrik milik negara itu, abrakadabra hasilnya langsung terlihat kata ibu saya, ibu saya disuruh menyalakan semua alat elektronik dirumah untuk melihat kuat tidak hasil tangan si mas - mas petugas yang "baik" ini, dan memang listriknya kuat tidak "ngejepret" biasa kita ngomong, biasanya tidak mungkin listrik dirumah ini kuat untuk mengoperasikan semua alat - alat elektronik, biasanya harus gantian.

Dan ternyata 2 bulan kemudian, petugas - petugas yang sama dari perusahaan yang itu - itu juga mengklaim bahwa rumah ini mencuri listrik dari perusahaannya dengan cara memperdaya meteran listrik untuk menambah daya listriknya, jelas - jelas ibu saya mencak - mencak lah lalu menjelaskan bahwa 2 bulan yang lalu ada petugas yang menawarkan mebantu permasalahan listrik dirumah saya ini, ibu saya menyebutkan siapa nama petugas yang "terampil " itu, tapi para petugas "eksekutor" menampiknya bahwa tidak ada yang namanya sebut saja si A itu di distrik perusahaan kami, malahan para bapak - bapak "bijak" itu menawarkan,
"silahkan saja ibu cari sendiri orangnya di kantor kami, paling 4 - 5 hari ibu pasti ketemu dengan orang yang ibu sebut itu, tapi kalau memang orang itu pegawai di perusahaan kami.",
dalam hati saya berkata, "heh anjing, mana ada maling ngaku bangsat, terus ngapain juga indung aink harus nyantronin kantor maneh ampe 5 hari, emang indung aink ngga ada kerjaan yang laen apa, goblog !!!"
dan hasilnya yang saya dan ibu saya dapat, kami dijebak dengan sedemikian rupa oleh petugas dari perusahaan yang sama pula, CERDAS.

Polemik tentang listrik mungkin cukup terasa gaungnya untuk keluarga menengah kebawah seperti keluarga saya, saya akui saya pun yang menganggap diri saya cerdas tidak berdaya ketika ibu saya didenda uang 4,5 juta, saya tidak cukup punya argumentasi yang kuat untuk membela ibu saya.
Yang saya lihat dengan perusahaan listrik ini, mereka seperti mulai ahli memanfaatkan peranannya sebagai satu - satunya perusahaan yang mendominasi tentang listrik yang jaman sekarang merupakan kebutuhan primer untuk umat manusia, tak bisa terelakan.
Tapi jangan mentang - mentang karena listrik sekarang menjadi sebuah komoditi penting, perusahaan itu bisa seenak pantatnya mengutak - ngutik tentang biayanya.
Masalah tentang listrik beberapa tahun kebelakang dipandang sebelah mata oleh saya, saya anggap epidemik listrik paling gitu - gitu aja, ternyata saya salah selain perusahaan itu menjadi perusahaan "keluarga", kenapa perusahaan keluarga dikarenakan kebanyakan orang yang masuk ke perusahaan itu ujung - ujungnya keluarganya sendiri, malahan sekarang saya cermati perusahaan ini menjadi suatu "MAFIA" yang bertopengkan perusahaan milik negara, saya rasa para pegawai perusahaan itu dekade ini merupakan mantan - mantan kriminil kelas teri mungkin, atau malah para pintar yang menganggap asalkan dia kaya dan senang tak apalah rakyat miskin dibawah yang menderita.
WOWWW...what's a fuc**n jerk !!!

Saya mau sekarang kalian yang sedang membaca tulisan saya ini bertepuk tangan untuk para "pahlawan" yang memberi cahaya pada rumah kita pada kehidupan kita, yang jaman dahulu ada quotes " habis gelap terbitlah terang !", semoga kalian terbuka mata hatinya, dan cukupkan keacuhan kalian sebelumnya tentang pelistrikan ini menjadi sebuah momok mengerikan yang sedang menjalankan niat - niat busuknya untuk berubah menjadi penjajah dengan bentuk baru, dengan muka malaikat berhati serigala.
Saya berdoa semoga para bapak - bapak dan ibu - ibu yang menjalankan perusahaan itu dengan sangat "mulia, bijaksana, dan jujur" mendapatkan rohmah di bulan suci nan penuh makna seperti sekarang, dengan kata lain....
pernah dengar ga pepatah seperti ini "pembunuh mati dengan cara dibunuh!", atau "perampok pasti akan dirampok juga!", dan bla bla bla lainnya ?!
Semoga para pegawai yang sedang menjalankan perusahaan itu, mati dengan bidang yang mereka geluti.....betul banget....KESETRUM kalau ngga KESAMBAR PETIR. ( asal abis itu ngga jadi saras 008 aja atau jadi the Flash!!!ntar makin hebat aja jadi "penjahat"nya.hahaha)
Masih banyak seperti yang ingin saya bahas tentang perusahaan itu tuh, tapi takut kalian udah panjang ilernya sekarang juga.
Adios kawan - kawan.
Saya seperti mbak kemarin yang berurusan dengan rumah sakit itu, salute mbak Prita, saya angkat gelas saya setinggi - tingginya.

" Ketidakadilan bukanlah suatu ajang tontonan belaka tetapi sesuatu yang harus dihadapi "

Ps : Mulailah menabung uang dari sekarang, belilah genset atau generator set untuk kehidupan yang lebih baik, kata perusahaan yang jualan bola lampu juga.
Save Your Generation, Save Your Family, Save Your Child, and Save Your Grandchild...God Bless You.Amien.