Selasa, 20 Oktober 2009

Tersebutlah Satu Negeri Dengan Gelar "Perusak Kebudayaan"

Tayangan di Tv kala tadi memutar satu kesenian daerah yang digemari oleh seharusnya warga asli sunda, yaitu Gendang Pencak. Tidakkah kalian sadar bahwa itu adalah seni asli dari sesepuh orang sunda jaman dahulu yang diwariskan kepada anak cucunya dan sempat teridentifikasikan sebagai wajah dari orang sunda. satu!

Another case, kalian memperhatikan tidak kalau kehidupan kraton di daerah Jogjakarta sana merupakan kebudayaan yang super, kebudayaan yang sarat dengan tradisi, tradisi yang bukan sehari jadi, tapi bertahun-tahun dipikirkan, tapi coba lihat apakah tradisi itu sekarang dihargai atau diberi apresiasi oleh kaum kita, kaum anak muda sekarang?! saya rasa tidak. Dua!

Satu propinsi sekaligus satu pulau yang paling dikenal di tanah air Indonesia dan sangat terkenal di luar negeri, pulau Bali atau pulau dewata. Kehidupan manusianya yang sangat tak lepas dari tradisi, budaya. Tapi pertanyaannya adalah akankah berlangsung hingga akhir jaman atau bakal diabaikan juga?! tiga!

Sempat kemarin-kemarin saya menonton film "Memoirs of Geisha" lagi di dvd, saya berfikir, kebudayaan mereka sangat sangat luar biasa indahnya, dari cara berpakaiannya, cara berjalan dan memberi hormat kepada orang, musiknya, bangunannya, semua itu budaya dan semua itu ciri khas sebagai identitas dari suatu daerah, dari suatu negeri. Tapi sekarang coba lihat mulai hilang, mulai lenyap dari sorotan. Kenapa?! itu contoh salah satu dari luar bangsa. empat!

Sudahlah mungkin kalian betanya-tanya ada apa dengan kebudayaan kita, kebuyaan mereka (red. non-Indonesia), kenapa seakan-akan kita seperti jarang melihat tontonan kebudayaan seperti itu lagi?
Kita sebagai orang Indonesia pastilah mempunyai budaya diri kita sendiri yang notabene kita diwariskan oleh kedua orang kita, budaya yang disebutkan bisa menjadi asal darimana kita berada atau lebih ringannya dari daerah mana kita berasal?
Saya orang jawa, saya orang sunda, atau saya orang bali, atau saya orang batak, kata-kata itu seperti sudah tercetak di KTP. Tapi sejauh mana kalian mengetahui tentang daerah atau tempat kalian berasal? apakah kalian mengetahui kebudayaan daerah kalian sendiri, tradisi daerah kalian sendiri.

Kaum kita sekarang, kaum anak muda mulai terintervertasi oleh satu budaya yang bisa dibilang cukup raksasa di planet bumi ini, budaya dari satu negeri yang secara ajaibnya gampang dilihat, gampang diterima, dan gampang dituruti oleh seluruh warga dunia, bukan hanya warga negara Indonesia saja.
Point-point yang saya sebutkan diatas mungkin sudah terlupakan oleh kalian, sama halnya dengan kebudayaan daerah kita sendiri, boro-boro kebudayaan daerah orang lain.

Tersebutlah satu negeri dengan gelar "Perusak Budaya", negeri yang sangat maju dari segala aspek, negeri yang sangat patut untuk ditakuti oleh seluruh bangsa planet biru ini, United State of America, or we can call Amerika. Hore!
Ya, budaya mereka adalah satu budaya yang paling gencar dan paling besar mengintervert kebudayaan bangsa lain, mulai menggrogoti seperti virus, sedikit sedikit dan mungkin bakal hilang. Saya pikir ciri budaya dari negeri Amerika itu hanya satu kok, budaya bar-bar, budaya yang seperti tidak berbudaya, tapi anehnya budaya yang dianggap paling ajaib, budaya yang dipuja-puja oleh bangsa lainnya, yang sangat bertentangan dengan budaya timur yang kita adaptasi, tapi hasilnya...budaya timur itu pun kalah kok. 1..2..3...K.O!!!

Mungkin budaya musik mereka memang hebat, saya pun tidak munafik setengah dari saya mungkin terkontaminasi budaya mereka, tapi apakah itu budaya kita sendiri? bukan kan?!, mungkin industri film mereka sangat besar bahkan sangat hebat, segala aspek kehidupan diangkat menjadi cerita yang patut untuk ditonton, dari mulai monster, pembunuhan, obat-obatan, seks, tapi berlebihan gak sih?! bukankah segala hal yang berlebihan itu tidak nyaman?!

Beberapa dari kita mengagung-agungkan budaya mereka, budaya yang kita anggap sangat kita banget sampai-sampai menggantikan posisi Tuhan di otak kita, kita terus dicekoki oleh budaya-budaya mereka yang secara buas mengincar lewat jalur mana saja, tak akan pernah bisa terbendung.
Mungkin budaya mereka disebut keren oleh kita, bahwa budaya kita sendiri itu kampungan bukan kita banget mungkin, lalu apakah budaya yang kita sebut keren itu adalah identitas kita, bahwa secara otomatis bila kita berlagak memakai kebudayaan mereka kita bisa dianggap bangsa mereka?! TIDAK!!!

Budaya mereka menghancurkan budaya kita, itu tidak bisa dipungkiri, lalu apakah kita kaum muda akan hanya terus mengadopsi budaya mereka, apakah kita hanya akan tinggal diam saja melihat budaya kita tergantikan dengan budaya mereka???
Saya rasa tidak, kita tidak bisa meninggalkan budaya kita, budaya timur, budaya orang Indonesia, budaya rumah kita sendiri. Terus harus bagaimana? kan budaya mereka memang sangat mendominasi wajah dunia beberapa abad ini...
Ya, tapi kita masih punya kendali penuh atas diri kita sendiri kan, masih bisa mengontrol mengendalikan otak kita, pikiran kita, kaki kita, tangan kita, mata kita, telinga kita?!
Buatlah filter kalian sendiri begitu pula saya, tangkap yang perlu kita adaptasi, tangkap yang mungkin bisa kita jadikan sumber inspirasi, tapi jangan sepenuhnya, jangan malahan membuat kita terbuai, flying high.

Budaya kita mungkin tidak besar, mungkin tidak terlalu terkenal di dunia luar, tapi itu jati diri kita sendiri, ciri khas dari bangsa yang kita tempati sedari lahir, kita harus bangga dengan budaya kita sendiri.

Tidakkah kalian pernah berpikir bahwa mungkin budaya yang mereka sebarluaskan itu, bisa jadi strategi untuk menghancurkan suatu negeri, bukankah menghancurkan suatu negeri bisa lebih gampang dengan lebih dulu menghancurkan penghuninya? kita terus dipertontonkan, diperdengarkan budaya mereka, kita terus disuapi hal-hal yang membuat kita terbuai, hal-hal yang membuat kita lemah, TV, bioskop, radio, internet, mereka menyerang kita lewat budaya mereka, mereka membuat kita lupa bahwa proses menjadi manusia itu salah satunya dengan belajar, at least mengerjakan sesuatu hasil dari intuisi kita sendiri, bukannya malah mengambil peranan hanya menjadi penonton. Kita harus jadi bagian dari "film" itu, entah menjadi scriptwriter, or aktor, atau bahkan menjadi sutradaranya, siapa tahu....itupun kalau kita kuat dan mampu.

Mari kita memakai strategi dari satu agama yang bukan agama saya sendiri yang cukup mendominasi atas pergerakan manusia di muka bumi ini, yang saya sangat jijik dengan agama tersebut, tapi mereka pintar. Yaitu, mencoba memahami kehidupan dibelakang benteng musuh, masuk disela-sela kehidupan musuh, lalu merusaknya pelan pelan tapi pasti, sebuah strategi yang mereka sadar betul suatu strategi dari satu strategi yang besar, mereka menguasai bank-bank dunia, orang-orang penting didunia bahkan ada rumor bahwa hampir seluruh presiden dari negeri amerika adalah antek-antek dari agama tersebut.



*dengan maksud bukan menggurui, saya meminta maaf sebesar-sebesarnya, saya hanya berbagi, mencoba melihat apakah masih ada orang selain saya ikut prihatin atas keberadaan budaya kita sendiri belakangan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar