Senin, 30 November 2009

Bertumpuk-tumpuk, Bernyawa, Manusia, dan Putih

Lantai ini tak pernah sedingin ini sebelumnya,
Tembok ini tak pernah sesempit sekarang,
Atap ini pun tak pernah serendah seperti sekarang,
Kursi, meja, kasur, komputer, lemari, gitar,
Seperti sebuah seni kolase yang bertumpuk-tumpuk.

Ruangan ini tidak bergerak, ruangan ini dingin
Menyempitkanku didalamnya, membeku
Ruangan ini tidak bernafas, tak berkata pula
Ada aku yang terjebak, lemah tak bernyawa

Tidakkah engkau mendengar rintihannya
Meraung-raung memohon cerita segar
Ceritera tentang yang apa terjadi di alam semesta
Tidak sedikit pun kah kau mendengarnya, manusia

Mimpi ini berubah arah, merubah haluannya
Beranjak dari suatu kisah tak terarah
Membentuk sebuah wajah dari coretan crayon
dan hanya ada dua warna,
hitam...(menghela) dan putih.


* Menghitam darah ini, membujur kaku dalam poros stagnan
Cimahi, 13 November 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar